Rabu, 09 Oktober 2013

/

satu per dua setengah

putih per hitam palsu

malam per siang gelisah

majemuk per kelompok darah!


tubuh per jiwa mati!!
PER setan PER !!!


Sabtu, 31 Agustus 2013

Rectoverso : Penetrasi Rasa dalam Realita dan Asa


Apa yang akan kita rasakan ketika cinta kita terbentur realita dan sekat-sekat yang terkadang tidak kita inginkan? mungkin sebagian besar dari kita akan timbul rasa kemarahan serta kekecewaan dan dari akumulasi rasa marah, kecewa itulah akan menghasilkan implikasi dendam dan rasa sakit hati yang mendalam. barangkali sebagian dari kita akan meng amini paham "cinta ditolak, dukun bertindak" untuk sekedar mengembalikan rasa sakit dan penyembuhan asa yang malang.
Namun, sebagian lagi hanya bisa berpasrah, bersedih dan mencoba belajar dari rasa sakit itu.


Keadaan seperti inilah yang coba diangkat oleh Dewi "Dee" Lestari dari buku yang berjudul Rectoverso.
Marcella Zalianty (Produser & Sutradara) dan 4 srikandi dunia perfilman lain (Rachel Maryam, Cathy Sharon,Olga Lydia,Happy Salma) mencoba mem visualisasikan dengan potongan omnibus 5 dari 11 cerita dalam buku "Dee" dengan judul yang sama. "Rectoverso"

 
doc.rectoverso


Malaikat Juga Tahu menceritakan tentang Abang (Lukman Sardi), pengidap autisme yang mahir menggesekkan biolanya, putera dari ibu pemilik sebuah kos (Dewi Irawan). Setiap pagi Abang dengan rutin mengetuk pintu kamar para penghuninya untuk menagih cucian yang akan di laundry, termasuk pintu kamar Leia (Prisia Nasution), perempuan yang ia cintai dengan tulus dan penuh kejujuran. Namun, dengan keterbatasan yang di miliki Abang itu hanya akan menjadi ironi.

 

doc.rectoverso


Firasat mengisahkan Senja (Asmirandah), pada klub bernama Firasat. Sebuah klub yang berisi orang-orang yang mempercayai firasat sebagai satu isyarat alam bagi sebuah peristiwa hidup. Walau sudah hampir satu tahun ia bergabung dengan klub firasat ia hanya mendengarkan kawan-kawannya bercerita tanpa pernah ikut mencurahkan apa yang dirasakannya. Bersanding dengan Senja, Panca (Dwi Sasono) sebagai ketua klub yang tenang dan berkharisma tak pernah protes. Seolah tatapan mata Panca kontras dengan apa yang dirasakan oleh Senja. dari firasat demi firasat yang mereka alami justru semakin mendekatkan mereka.

 

doc.rectoverso

Hanya Isyarat mengangkat kisah persahabatan lima anak muda backpackers yang direkatkan dari sebuah milis dunia maya. Mereka adalah Tano, Dali, Bayu, Raga dan Al. Al (Amanda Soekasih) begitu pendiam, penuh lamunan, dan bersikap menjaga jarak. Diam-diam ternyata Al jatuh cinta pada Raga (Hamish Daud). Satu malam, mereka mengadakan lomba bercerita kisah paling sedih yang mereka punya. Disanalah Al semakin mengenal sedikitnya siapa Raga, dan membuat Al semakin berpikir bahwa ia tak mungkin memiliki Raga karena rahasia yang tersimpan dalam diri Raga. Namun Al tetap nyaman dengan berjaga jarak dan hanya melihat punggung serta mata Raga saja.

 

doc.rectoverso

Cicak di Dinding menceritakan kisah Taja (Yama Carlos) seorang pelukis lugu yang mampu menggambar sketsa apapun dalam suasana hati apapun, dengan Saras (Sophia Latjuba), seorang perempuan sosialita cantik yang menganut prinsip kebebasan. Harus ada salah satu dari mereka yang menjauh. Beberapa tahun kemudian mereka bertemu kembali dengan garis nasib masing-masing.

 

doc.rectoverso

Curhat Buat Sahabat menggambarkan dua sahabat, Amanda (Acha Septriasa) dan Reggie (Indra Birowo). Perempuan yang supel dan ceria dengan pacar yang sering mengecewakannya itu sering curhat dan seperti biasa Reggie selalu mendengarkannya dengan khidmat tanpa mengeluh sedikitpun. Bahkan ketika Amanda sakit, Reggie tak absen menemaninya. 




Penetrasi Rasa
 
Harus di akui dalam film ini banyak mengangkat aspek humaniora yang coba ditelaah adalah cara manusia merefleksikan rasa cinta yang jujur seperti dalam Curhat Buat Sahabat yang menggambarkan hubungan seorang sahabat. Apa yang dilakukan Reggie dalam memberikan pelayanan terbaik kepada sahabatnya sangat kontradiksi dengan apa yang digambarkan hati kecilnya, berbanding lurus dengan teori sosial Dramaturgi yang dicetuskan Erving Goffman yakni  Front Stage dan Back Stage Dalam teori ini menjelaskan bahwa identitas manusia adalah tidak stabil dan merupakan setiap identitas tersebut merupakan bagian kejiwaan psikologi yang mandiri.
Identitas Reggie yang hanya seorang penjaga toko ATK dengan Amanda yang merupakan seorang mahasiswa merupakan gambaran bahwa kenyamanan terjadi apabila ada interaksi nilai praksis (Front Stage) yang dilakukan seseorang, baik memiliki tujuan ataupun tidak (Back Stage) dan mampu dirasakan oleh orang lain entah perbandingan kasta sosial maupun jenjang pendidikan, yang dalam film ini dibungkus rapi dalam tudung persahabatan.

Lain halnya dengan Malaikat Juga Tahu seorang Abang yang di gambarkan memiliki penyakit autisme mengakomodir ranah transendental, tak ada yang mau terlahir seperti itu, tak ada perulangan abadi yang menggesek konsepsi takdir personal. Terlepas dari itu, penggambaran cinta yang dirasakan Abang --entah dia sendiri mengerti atau tidak-- kepada seorang Leila adalah pemberian yang sangat apik,lugu nan jujur walau terbentur dengan asas rasionalitas yang membuat seorang Abangpun merasakan rasa sakit. Penggambaran tersebut juga terlihat dalam Hanya Isyarat akan tetapi Al merupakan perwujudan yang normal dengan tingkat penerimaan tinggi, penerimaan ini digambarkan oleh Al yang hanya mampu melihat Raga --sosok yang didambakan-- dalam zona nyaman dan asanya saja.

 
rectoverso : malaikat juga tahu

Menarik, dalam penggambaran Saras di Cicak di Dinding. Cathy Sharon (sutradara) dan Ve handojo (penulis skenario)  mencoba mem visualisasikan fenomena sosial masyarakat perkotaan yang merupakan cerminan individu perkotaan yang memiliki free spirited sosialita khususnya di kota metropolitan.

Menilik aspek sejarah, fenomena sosialita berasal dari budaya borjuis prancis yang udah ada sejak zaman Raja Perancis XIV. Di zaman itu golongan ini emang udah terkenal dengan lifestyle yang glamour dan highclass. Dalam film ini kehidupan sosialita memberikan gambaran berupa sosok individu dalam penggambaran semu dan tuntutan. Saras menjadi cerminan yang menuntut pembebasan citra para kaum social climber dalam pengekangan nilai-nilai materialisme-modern.

Terlepas dari beberapa segmen di film yang agak rancu.
Pada titik ini kita bisa mengapresiasi bahwa Penetrasi rasa yang ada dalam visual Rectoverso merupakan cara yang paling baik sebagai proses penggambaran Realitas Cinta.

Kamis, 11 April 2013

Tabung

Cinta

Mungkin sangat belia kalo kita ngebahas masalah cinta, bahkan anak semi remaja masa kini , yg sudah mencintai asas postmo mulai malas membahas hal-hal yang bertemakan cinta .

Bagi mereka cinta itu adalah sosok. representasi rasa , yang di cerna oleh daya tangkap visual, kemudian ditabur dengan sejumput rasa ingin tahu. penafsiran makna yang berbahaya .
membutakan . dengan imaji tinggi akan sosok tersebut. 


alam pada umumnya memberikan kita hanya satu cinta saja. namun, apa bila cinta hal yang matematis berapa angka yang pas dan berapa angka yang dianggap bablas? dan kemana manusia harus berkaca?


beberapa orang yang menganggap cinta multiple pasti akan sakit.
dan beberapa lainnya ada yang menganggap cinta dapat di bagi, tapi dalam konten kebijaksanaan
 hingga kemudian,bermuara pada debat kusir antara hukum publik dan nurani, antara hukum agama dan pengartian orang besar , antara bulat rasa cinta dan setitik nafsu. 
antara benar dan salah.


entah kenapa setelah menulis tiba-tiba saya terbayang akan tabung reaksi yang selalu terpampang di lemari kelas fisika beberapa tahun lalu. buret , labu destilasi , beaker glass dan lainya yang sudah saya lupa-lupa ingat namanya. mungkinkah cinta seperti liquid-liquid kimia yang bisa menempati segala ruang dari tabung tabung reaksi tersebut?

pemahaman kita akan cinta hanya seperti melihat selembar brosur, entah isi dari brosur itu sesuai atau tidak . yang kita tahu hanya sebuah gambar tanpa celah yang memiliki tingkat penafsiran berganda.

bahkan seorang pembunuhpun akan tetap mendapat belaian kasih dari orangtuanya.
bukan rasio, tingkat kolektifitas, dan nafsu belaka . bukan juga tuntutan, keterpaksaan, dorongan sistem, dan kompleksitas konsepsi ketuhanan.

yang pasti cinta,  akan bermuara pada tingkat penerimaan seseorang terhadap rasa abstrak, yang sanggup meruntuhkan tembok ego .

Senin, 08 April 2013

Sudut Lancip



akhir ini gue sering cerita tentang kesendirian gue ..
bukan  hal yang asing ketika seseorang mecoba berbagi akan hal yang menurut mereka perlu untuk dibagi, bukan solusi dan apresiasi yang berlebih yang dicari. 
tapi paling tidak tiap pesan yang keluar dari mulut yang resah ini dapat dibagi ke orang lain. cara itu yang menurut gue paling ampuh buat tiap individu, berbagi .

dan komunikasi seperti inilah hal ajaib yang mampu menyambungkan berbagai kecocokan, ketersambungan sinapsis, hati dan jiwa sepenuhnya terhadap seseorang . sesuatu yang gak bisa diverbalkan, bahkan divisualisasikan.

berbagai saran yang gue terima dari teman-teman gue, coba lu sibukin diri lu, coba lu meditasi, coba lu lebih mikir tentang masa depan, coba lu nyari cewe . 


dan yang terakhir ini...

pernah suatu saat ketika gue di kosan, ada teman seangkatan yang umurnya lebih  tua dari gue dateng, seperti biasa dengan senyum sumringah khasnya dia masuk sambil terus cengar cengir . dengan sedikit basa-basi akhirnya percakapan kita berlabuh dipersoalan perempuan.
ada beberapa pertanyaan dan pernyataan yang terngiang di benak gue tapi ada satu pertanyaan yang gue inget .

"bud,lu kan jomlo.. nih gue ada cewe, cakep, putih , mulus, bahenol mau teu?"

setelah obrolan-obrolan singkat lainnya, akhirnya telfon dari keluarganya mengharuskan dia buat pulang.
kembali, gue sendiri dan mencoba mereview beberapa obrolan gue tadi. 

ada hal yang mengganjal dipikiran gue dan ini bukan masukan atau saran yang gue tangkep dari ungkapannya, tapi sebuah pertanyaan akan hal yang lebih luas yaitu pemaknaan cantik,putih, mulus dll itu yang ngebuat gue bertanya-tanya, apa pada dasarnya selalu persepsi "keindahan" yang di usung hukum universal itulah yang selalu ditawarkan? 

tapi sebagian cowo mungkin berpendapat lain tentang "keindahan" ini. termasuk gue .

yap, putih , bersih, mulus, bahenol bagi para kaum hawa mungkin suatu sistem pertahanan kuat terhadap dirinya dan kelangsungan keturunannya. hal yang selalu di anggap wajar karena kaum adam pun harus menjadi yang paling "kuat" dalam kompetisi dunia untuk mendapatkan kepastian tentang masa depan wanitanya .

pertanyaan berikutnya

lalu di mana hati? seremeh itukan jiwa tertelan oleh hegemoni konsepsi universal? 

manusia bukan budak genetika yang hanya bisa melihat "keindahan" dari sisi kenikmatan jasmaniah saja. akal budi manusia yang terbungkus rapi dalam asmara dan gaya hidup yang diberikan pita luhur yang bernama cinta dan ilahi yang membedakan manusia dengan binatang.

hewan sepenuhya dikuasai oleh agenda-agenda genetika . ketika lapar instingnya selalu bilang "makan!" ketika musim kawin hasratnya selalu berteriak "kawin!" .

mendadak gue teringat tentang artikel yang gue baca tentang simpanse, hewan yang paling memiliki kedekatan DNA dengan manusia, bahkan dengan gorillapun simpanse berjarak 3x lipat perbedaan DNA nya.  lalu apa yang membedakan manusia dengan simpanse?

Pernahkah kita renungi , diluar dari kemampuan manusia untuk menjadi benar-benar mulia, terkadang kita lupa bahwa manusia sering memuliakan hal yang tidak semestinya, hanya terlena dalam ilusi kolektif duniawi padahal kita hanya representatif agung yang ditunjuk Tuhan untuk menguasai Bumi dan kita tidak sadar bahwa kita sedang membunuh-Nya secara perlahan. 



Sabtu, 06 April 2013

Lingkaran



Udah 2 tahun alias 4 semester gue kuliah komunikasi, di Untirta . disatu sisi gue anggep ini sebuah hak, hak sebagai seorang anak buat menunaikan tanggung jawab masa depan kepada orang tuanya . yap. it`s  primordial dan emang pada umumnya begitu, kuliah-belajar-kerja-dapet uang-ngebahagiain mereka . tapi disisi yang lain gue melihat ternyata Tuhan masih melirik gue sebagai seorang manusia yang bergantung pada takdirNya .

gue masih diberi nikmat .

Ya, nikmat belajar. nikmat mencari ilmu . nikmat menuangkan kreasi dan banyak nikmat-nikmat yang gak bisa gue tolak biarpun gue coba buat nolak itu, anehnya penolakan-penolakan itu yg ngebuat gue selalu ngerasa bersalah,ini kontradiksi banget , gue mencoba mampu dalam ketidakmampuan gue untuk menerima nikmat yang berarti tanggung jawab buat gue..

tapi gue selalu yakin, dibalik semua ini pasti ada interelasi yang kuat antara si Maha Pemikir dan realitas diri gue. ini nyata, seperti kita mempertanyakan apa itu langit, apa itu hujan, dan semua yang bergerak sama beriringan dengan tiap mili sekon jarak waktu. yang tanpa disadari oleh indra otak kiri manusia bahwa, itulah Nikmat

semesta selalu mengajak kita untuk, menelaah lebih dalam apa arti sebuah jalan ketika kaki mencoba melangkah untuk mencapai apa yang tiap jengkal takdir inginkan.  terlihat tapi penuh misteri .
sekali lagi, manusia hanya bisa mengais pada keinginan, tapi angin yang membawanya sampai pada titik termenang didirinya.

ungkapan bahwa manusia mahluk kecil itu merupakan pesan yang sangat tersirat .
langit hanya bisa menatap tangis, bahagia, baik, buruk, para kurcaci yang menetap di kolongnya.

seperti sebuah lingkaran yang memiliki sinkronitas tinggi, sifat para kurcaci ini menyadarkan kita bahwa ternyata hukum sebab-akibat masih berlaku. karena anginpun tahu kemana seharusnya daun itu bergerak .

Selasa, 02 April 2013

Mamihlapinatapei


Bahasa Yaghan .

Banyak pemaknaan tentang simbol dan kosakata di setiap bahasa di dunia . dan cuma Chili  Negara yang nerapin bahasa Yaghan, bahasa yang bermuara dari suku nomaden yang tinggal di pulau Isla Grande de Tierra del Fuego ini cenderung memiliki diksi yang sangat implisit. 

yap, Mamihlapinatapei salah satunya.
pemaknaan simbolis kata tersebut bahkan sangat sulit dimengerti dan salah satu  kata terpadat menurut The Guiness Book of World Record .
"Pandangan antara dua orang, masing-masing berharap lawan pandangnya akan menawarkan sesuatu yang mereka inginkan, namun tidak ingin melakukannya sendirian"  -Wikipedia

Gue hanya membayangkan bahwa sebuah kata memiliki pendalaman yang kadang sangat jauh dari apa yang kita duga, kata merupakan hal magis yang sangat dapat diterima kepastian dan ketidakpastiannya. dan selalu berpangkal dari pemikiran manusia akan hal yang sulit untuk diungkapkan.

Berkisar dari falsafah hidup manusia yang selalu berdiri dari keniscayaan manusia sebagai mahluk yang memiliki kehausan akan Ego dalam dirinya yang selalu berkeinginan, mencoba , dan berkhayal.  Mamihlapinatapei juga mengartikan ketidakmampuan manusia terhadap deras arah arus kehidupan yang mereka lawan dan selalu menginginkan  hal yang berasaskan ketidakpastian dan ke-fana-an dalam benak mereka.dan manusia hanya bisa bersedih dan menangis ketika luka dan ketidak adilan dunia yang mereka rasakan berbenturan dengan ketidakmampuan mereka .